SEPULUH PRINSIP BERBISNIS
Anda ingin menjadi pengusaha sukses? Sekarang ini banyak orang yang menginginkan menjadi pengusaha sukses. Kalau dulu menjadi pegawai negeri, menjadi pegawai kantoran dianggap golongan priyayi, sedangkan menjadi pedagang masih dianggap kaum kelas dua, sekarang ini situasinya sudah berubah.
Menjadi pedagang atau pengusaha bukan lagi dianggap sebagai kaum kelas dua, namun sudah menjadi tujuan utama banyak orang sekarang ini. Maka dewasa ini buku-buku tentang entrepreurship, seminar kewirausahaan, training motivasi entrepeneurship semakin menjamur dan diminiati oleh banyak orang.
Meskipun demikian, perlu dipahami bahwa menjalankan usaha sebenarnya bukan sekedar mengejar profit atau keuntungan pribadi semata. Ada makna ibadah yang nilainya lebih tinggi dari sekedar mendapatkan keuntungan berupa uang belaka. Kalau orang menjalankan usaha hanya berorientasi pada keuntungan materi sebesar-besarnya sebagai tujuan utamanya, maka kalaupun usahanya berhasil, belum tentu menjadi berkah bagi dirinya. belum tentu menjadikan kebahagiaan sejati bagi dirinya.
Lalu bagaimana menjalankan bisnis yang dapat menjadi ibadah dan membawa berkah bagi kehidupan kita ?. Jalankanlah usaha atau bisnis berdasarkan hati nurani. Bagaimana prinsip menjalankan usaha berdasarkan hati nurani ? Berikut ini 10 prinsip bisnis yang perlu menjadi pertimbangan dalam mengembangkan usaha Anda :
Kawan adalah aset berharga.
Di era modern yang selalu saling “sharing”, anda tidak bisa berbisnis
sendirian. Tidak ada usaha yang tidak berhubungan dengan orang lain.
Dalam membina hubungan dengan orang lain, letakkanlah nilai
persahabatan, nilai pertemanan yang jauh lebih berharga dibandingkan
sekedar meraih keuntungan uang. Dengan menempatkan kawan sebagai aset
berharga, maka kita akan menghargai komitmen dan kerjasama dengan
siapapun.
Kepercayaan adalah modal jangka panjang.
Modal dalam usaha itu dapat dibadi kedalam modal tangible dan modal intangible.
Uang, gedung, peralatan, mesin adalah contoh modal tangible. Namun ada
modal yang intangible yang jauh lebih berharga untuk usaha jangka
panjang kita yakni membina kepercayaan. Butuh waktu bertahun-tahun untuk
membangun sebuah kepercayaan dan hanya sekian detik saja untuk
menghancurkannya. Maka berusahalah membina kepercayaan baik kepada
siapapun.
Menjual dengan harga lebih tinggi dari pembelian, bukan harga tertinggi.
Maknanya adalah berbisnis bukan sekedar mengejar keuntungan dengan
membeli serendah-rendahnya, kemudian menjual dengan harga tertinggi.
Namun berbisnis dan berusaha adalah bagaimana dapat memberikan
kontribusi dan manfaat bagi orang lain sebesar-besarnya, tanpa
mengabaikan kelayakan usaha. Nilai kebahagiaan dan keberhasilan usahanya
bukan pada berapa besarnya keuntungan materi, tetapi berapa banyak
manfaat yang diberikan.
Mendengarkan kata hati.
Dalam melakukan tindakan, mengambil keputusan, belajarlah memisahkan
antara pikiran yang dikuasai oleh emosi, ego pribadi, nafsu duniawi
dengan pikiran yang dikendalikan hati. Gunakan ketajaman mata hati untuk
dapat mengambil keputusan berdasarkan kata hati bukan berdasarkan emosi
atau nafsu duniawi. Karena sesunggunya mendengarkan kata hati merupakan
usaha mengenal sifat-sifat kemuliaan Allah yang sudah “built in” dalam
hati kita.
Bekerja dengan hati.
Mereka yang bekerja dengan hati bukanlah orang yang bersikap baik kepada
Anda, namun bersikap kasar terhadap bawahan, pekerja, atau pelayan.
Sesungguhnya orang seperti ini bukanlah orang baik yang bekerja dengan
hatinya. Karena mereka yang bekerja dengan hati akan selalu bersikap
baik kepada siapapun.
Kekayaan bukan dinilai dari uang yang dimiliki.
Menjadi kaya bukan sekedar berhubungan dengan memiliki banyak uang.
Namun kekayaan yang utama adalah seberapa besar uang yang kita dapatkan
dapat digunakan untuk menolong orang lain, untuk memberikan manfaat bagi
orang lain.
Berorientasi pada manfaat sebesar-besarnya.
Berbisnis bukan sekedar berorientasi pada profit atau keuntungan materi
sebesar-besarnya, tetapi memperoleh keuntungan untuk memberikan manfaat
bagi orang lain sebanyak-banyaknya. Karena berbisnis adalah ibadah yang
harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa nantinya dan
kepada sesama manusia lainnya.
Fokus pada apa yang diperoleh bukan yang hilang.
Jangan pikirkan kesempatan, peluang atau kegagalan yang sudah lewat atau
sudah hilang dari kita. Kalau Anda kalah tender sebuah proyek, padahal
hitung-hitungannya untungnya akan besar sekali, jangan dirisaukan lagi.
Hal ini dapat membuat Anda stress, atau berlaku tidak bijaksana.
Fokuslah memikirkan pada apa yang Anda peroleh saat ini. Biarkan
kesempatan yang hilang berlalu dari Anda, karena akan ada kesempatan
baru kalau kita dapat mensyukuri apa yang dimiliki saat ini.
Gagal hanyalah sebuah proses.
Gagal bukanlah akhir dari segalanya, tetapi bagian dari proses untuk
menghasilkan rencana-rencana baru. Bagian dari proses menuju
kesempatan-kesempatan baru, sepanjang kita mau memperbaiki rencana baru.
Namun kalau anda gagal merencanakan sesuatu, berarti Anda telah
berencana untuk gagal.
Akui Kesalahan Dengan rendah Hati.
Kesahalan-kesalahan dalam mengambil keputusan dalam menjalankan usaha
bisa saja terjadi. Ketika Anda menyadari bahwa itu suatu kesalahan
keputusan yang Anda ambil, dan merasa bahwa partner Anda atau karyawan
Anda yang benar, maka akui dengan rendah hati. Segera lakukan evaluasi
untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.
SahabatPreneur, itulah sepuluh amalan wajib yang perlu diamalkan untuk menjadi seorang wirausaha sukses dunia dan akhirat.
Luar biasa????